Tempat-tempat keluarnya huruf hijaiyah (29) itu memang banyak yang berpendapat, namun dari sekian pendapat yang paling banyak diikuti oleh ulama qurro’ dan ahlul ada’ adalah pendapat Syekh Kholil bin Ahmad an-Nahwiy (Guru Imam Sibaweh). Adapun menurut beliau
Makhorijul Huruf Hujaiyah itu ada 17 tempat, dan bila diringkas ada 5 tempat, yatu; Al-Jauf(lubang /rongga mulut), Al-Halqu(tenggorokan / kerongkongan), Al-Lisanu(lidah), Asy-Syafatain(dua bibir) dan Al-Khoisyum (janur hidung).
Penjelasan dari masing-masing makhorijul huruf tersebut adalah sebagai berikut :
1. Al-Jauf (لجوف ), artinya rongga mulut dan rongga tenggorokan.
Yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada rongga mulut dan rongga tenggorokan. Bunyi huruf yang keluar dari rongga mulut dan rongga tenggorokan ada tiga macam, yaitu ; alif ( ا ), wawu mati ( وْ ) dan ya’ mati ( يْ ) dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Alif dan sebelumnya ada huruf yang difathah Contoh : مَالَا غَوَى
b. Wawu mati dan sebelumnya ada huruf yang didhommah Contoh :قُوْلُوْا
c. Ya’ mati dan sebelumnya ada huruf yang dikasrah Contoh : حَامِدِيْنَ
2. Al-Halqu (لحلق), artinya tenggorokan / kerongkongan
Yaitu tempat keluar bunyi huruf hijaiyah yang terletak pada kerongkongan / tenggorokan. Dan berdasarkan perbedaan teknis pelafalannya, huruf-huruf halqiyah (huruf-huruf yang keluar dari tenggorokan) dibagi menjadi tiga bagian yaitu ;
a. Aqshal halqiy (pangkal tenggorokan), yaitu huruf hamzah ( ء )dan ha’ ( ه )
b. Wasthul halqiy (pertengahan tenggorokan), yaitu huruf ha’ ( ح ) dan ’ain ( ع )
c. Adnal halqiy (ujung tenggorokan), yaitu huruf ghoin ( غ ) dan kho’ ( خ )
3. Al-Lisan (للسان), artinya lidah
Bunyi huruf hijaiyah dengan tempat keluarnya dari lidah ada 18 huruf, yaitu : Berdasarkan delapan belas huruf itu dapat dikelompokkan menjadi 10 makhraj, yaitu sebagai berikut :
a. Pangkal lidah dan langit-langit mulut bagian belakang, yaitu huruf Qof (ق). Maksudnya bunyi huruf qof ini keluar dari pangkal lidah dekat dengan kerongkongan yang dihimpitkan ke langit-langit mulut bagian belakang.
b. Pangkal lidah bagian tengah dan langit-langit mulut bagian tengah, yaitu huruf Kaf (ك). Maksudnya bunyi huruf kaf ini keluar dari pangkal lidah di depan makhraj huruf qof, yang dihimpitkan ke langit-langit bagian mulut bagian tengah.
“Dua huruf tersebut ( ق ) dan ( ك ), lazimnya disebut huruf Lahawiyah ( لهويّة ), artinya huruf-huruf sebangsa anak mulut atau sebangsa telak lidah.”
c. Tengah-tengah lidah, yaitu huruf Jim ( ج ), Syin ( ش ) dan Ya’ ( ي ). Maksudnya bunyi huruf-huruf tersebut keluar dari tengah-tengah lidah tepat, serta menepati langit-langit mulut yang tepat di atasnya.
“Tiga huruf ini lazimnya disebut hurufSyajariyah ( شجريّة ), artinya huruf-huruf sebangsa tengah lidah.”
a. Pangkat tepi lidah, yaitu huruf Dlod ( ض ).
Maksudnya bunyi huruf Dlod ( ض ) keluar dari tepi lidah (boleh tepi lidah kanan atau kiri) hingga sambung dengan makhrojnya huruf lam, serta menepati graham.
“Huruf Dlod ( ض ) ini lazimnya disebut huruf Jambiyah(حنبيّة), artinya huruf sebangsa tepi lidah.”
b. Ujung tepi lidah, yaitu huruf Lam (ل).
Maksudnya bunyi huruf Lam (ل) keluar dari tepi lidah (sebelah kiri/kanan) hingga penghabisan ujung lidah, serta menepati dengan langit-langit mulut atas.
c. Ujung lidah, yaitu huruf Nun (ن).
Maksudnya bunyi huruf Nun (ن) keluar dari ujung lidah (setelah makhrojnya Lam (ل), lebih masuk sedikit ke dasar lidah dari pada Lam (ل)), serta menepati dengan langit-langit mulut atas.
d. Ujung lidah tepat, yaitu huruf Ro’ (ر).
Maksudnya bunyi huruf Ro’ (ر) keluar dari ujung lidah tepat (setelah makhrojnya Nun dan lebih masuk ke dasar lidah dari pda Nun), serta menepati dengan langit-langit mulut atas.
“Tiga huruf tersebut di atas (Lam, Nun dan Ro’), lazimnya disebut huruf Dzalqiyah (ذلقية), artinya huruf-huruf sebangsa ujung lidah.”
e. Kulit gusi atas, yaitu Dal (د), Ta’ (ت) dan Tho’ (ط).
Maksudnya bunyi huruf-huruf tersebut keluar dari ujung lidah, serta menepat i dengan pangkal dua gigi seri yang atas.
“Tiga huruf tersebut lazimnya disebut Nath’iyah (نطغية), artinya huruf-huruf sebangsa kulit gusi atas.“
f. Runcing lidah, yaitu huruf Shod (ص), Sin (س) dan Za’ (ز).
Maksudnya bunyi huruf-huruf tersebut keluar dari ujung lidah, serta menepati ujung dua gigi seri yang bawah.
“Tiga huruf tersebut lazimnya disebut huruf Asaliyah (أسلية), artinya huruf-huruf sebangsa runcing lidah.”
g. Gusi, yaitu huruf Dho’ (ظ), Tsa’ (ث) dan Dzal (ذ).
Maksudnya huruf-huruf tersebut keluar dari ujung lidah, serta menepati dengan ujung dua gigi seri yang atas.
“Tiga huruf ini lazimnya disebut huruf Litsawiyah (لثوية), artinyahuruf sebangsa gusi.”
4. Al-Syafatain, artinya dua bibir
Yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada kedua bibir.Yang termasuk huruf-huruf syafatain ialah wawu (و), fa’ (ف), mim (م) dan ba’ (ب) dengan perincian sebagai berikut :
a. Fa’ (ف) keluar dari dalamnya bibir yang bawah, serta menepati dengan ujung dua gigi seri yang atas.
b. Wawu, Ba, Mim (و , ب , م) keluar dari antara dua bibir (antara bibir atas dan bawah). Hanya saja untuk Wawu bibir membuka, sedangkan untuk Ba dan Mim bibir membungkam.
“Empat huruf tersebut di atas lazimnya disebut huruf Syafawiyah, artinya huruf-huruf sebangsa bibir.”
5. Al-Khaisyum,artinya pangkal hidung
Yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada janur hidung. Dan jika kita menutup hidung ketika membunyikan huruf tersebut, maka tidak dapat terdengar. Adapun huruf-hurufnya yaitu huruf-huruf ghunnah mim dan nun dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Nun bertasydid (نّ)
b. Mim bertasydid (مّ)
c. Nun sukun yang dibaca idghom bigunnah, iqlab dan ikhfa’ haqiqiy
d. Mim sukun yang bertemu dengan mim (م) atau ba (ب)
2. HUKUM NUN MATI DAN TANWIN
Nun Mati dan Tanwin ketika bertemu Huruf Hijaa-Iyyah ( selain Huruf ALIF ) maka mempunyai 4 hukum yaitu :
1. اظهار
Pengertian Izhaar menurut lughoh ( bahasa ) adalah : البيان( Albayaanu)artinya : jelas.Sedangkan pengertian Izhaarmenurut Ishtilah adalah :
إخراج كل حرف من مخرجه من غيرغنة
( Ikhrooju Kulli Harfin Min Makhrojihi Min Ghoiri Gunnatin )
Artinya : Mengeluarkan setiap huruf dari makhrojnya dengan tidak memakai ghunnah. Huruf izhaar jumlahnya ada 6 yaitu :
ء ه ع ح غ خ( Hamzah, Ha, 'Ain, Ha, Ghoin, Kho)yang terkumpul pada lafazh
مهملتان ثم غين خاء:: همز فهآء ثم عين حاء
( Hamzun Fa Ha-Un Tsumma 'Ainun Haa-Un : : Muhmalataani Tsumma Ghoinun Khoo-Un )
: : Hamzah maka huruf Ha terus huruf 'Ain dan Ha :: Kedua duanya tidak memakai titik terus huruf Ghoin dan Kho : :
Huruf huruf yang 6 ini disebut huruf Halq/tenggorokan.
oleh karenanya Hukum Izhaardisini disebut :إظهارحلقي (Izhhaar Halqy )
Izhhaar artinya : Nun Mati dan Tanwin harus di baca jelas dan jangan ada Ghunnah/dengung ketika berhadapan dengan huruf yang 6 tadi. Sedangkan Halqy artinya : huruf huruf yang 6 tadi keluarnya dari tenggorokan. contoh seperti lafazh :
من أمن dibaca : MAN- AAMANA
إن هو dibaca : IN- HUWA
من علم dibaca : MIN- 'ILMIN
من حسنة dibaca : MIN- HASANATIN
من غل dibaca : MIN- GHILLIN
من خير dibaca :MIN-KHOIRIN dll.
2. ادغام
Pengertian Idghoom menurut lughoh ( bahasa ) adalah :
ادخال الشيء فى الشيء
Artinya : Memasukan sesuatu di dalam sesuatu.
Sedangkan pengertian Idghoom menurut Ishtilah adalah :
إلتقاء حرف ساكن بحرف متحرك بحيث يصيران حرفا واحدا مشددا يرتفع اللسان عنده ارتفاعة واحدة
( ILTIQOO-U HARFIN SAAKININ BIHARFIN MUTAHARRIKIN BIHAITSU YASHIROONI HARFAN WAAHIDAN MUSYADDADAN YARTAFI'ULLISAANU 'INDAHURTIFAA'ATAN WAAHIDATAN )
artinya : Bertemunya huruf yang mati dengan huruf yang berharkat,sehingga dua huruf tersebut menjadi satu huruf yang bertasydid, selanjutnya lidah mengucapkan dua huruf tersebut dengan satu kali ucapan.
Huruf Idghoom jumlahnya ada 6 yang terkumpul pada lafazh :
يرملون yaitu : ي ر م ل و ن ( YA, RO, MIM, LAM, WAU, NUN )
Idghoomdalam hukum Nun Mati dan Tanwin terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
a. ادغام بغنة( IDGHOOM BIGHUNNAH )
Artinya :Idghoom yang harus memakai ghunnah/dengung.
Yang mana dengung ini keluar dari lobang hidung. Lebih jelasnya yang di maksud dengan Idghoom Bighunnahitu adalah : memasukan huruf Nun Mati atau Tanwin kepada huruf Idghom Bighunnah sehingga yang terdengar bukanlah suara Nun Mati atau Tanwin, melainkan suara huruf Idghoom Bighunnahnya yang terdengar, dan ketika memasukan Nun Mati atau Tanwin nya maka diharuskan memakai Ghunnah/dengung dari lobang hidung. Adapun huruf Idghoom Bighunnah jumlahnya ada 4 yang terkumpul pada lafazh : ينمو yaitu : ي ن م و(YA, NUN, MIM, WAU ).
contoh seperti lafazh :
من يعمل dibaca : MAYYA'MAL tidak dibaca : MAN- YA'MAL
من نعمة dibaca : MINNI'MATIN tidak dibaca : MIN- NI'MATINومن معه dibaca : WAMAMMA'AHU tidak dibaca : WAMAN- MA'AHU
من ولي dibaca : MIWWALIYYIN tidak dibaca : MIN- WALIYYIN dll.
Tapi di syaratkan pada Nun Mati ketika menghadapi huruf Idghoom Bighunnah harus dalam keadaan terpisah kalimah,artinya Nun Mati pada satu kalimah, sedangkan huruf Idghoom nya harus berada pada kalimah yang lain. andaikata Nun Mati bertemu dengan huruf Idghoom yang berada pada satu kalimah maka Nun Mati nya tidak boleh di baca Idghoom tapi harus di baca Izhaar. Seperti contoh pada lafazh :
دنيا ( DUN-YA ) بنيان ( BUN-YANUN ) صنوان ( SHIN-WAANUN )
Pada lafazh lafazh seperi ini, walaupun Nun Mati bertemu dengan huruf Idghoomdikarenakan bertemu dalam satu kalimah, maka Nun Mati nya tidak boleh di baca Idghoom, tapi harus dibaca Izhhaar. Dalam nazhom di katakan :
إلا إذا كان بكلمة فلا
تلا تدغم كدنيا ثم صنوان
( ILLAA IDZAA KAANA BIKILMATIN FALAA :: TUDGHIM KADUN-YA TSUMMA SHINWAANIN TALAA )
:: kecuali apabila ada NUN MATI dan huruf IDGHOOM nya pada satu kalimah ::
:: maka jangan dibaca IDGHOOM seperti lafazh DUN-YA dan SHINWANIN ::
b. إدغام بلا غنة (IDGHOOM BILAA GHUNNAH )
Artinya Idghoom yang tidak memakai ghunnah/dengung. Hanya cukup dengan memasukan huruf Nun Mati atau Tanwin nya saja kepada huruf Idghoom Bilaa Ghunnah. tanpa harus memakai dengung dari lobang hidung.
adapun huruf Idghoom Bilaa Ghunnah ada 2 huruf yaitu :
ل dan ر (LAM dan RO ) contoh seperti lafazh :
من ربهم dibaca : MIRROBBIHIM tidak tibaca : MIN- ROBBIHIMيبين لنا dibaca : YUBAYYILLANAA tidak dibaca : YUBAYYIN-LANAA dll.
3. اقلاب
Pengertian IQLAAB menurut lughoh ( bahasa ) adalah :
تحويل الشيء عن وجهه
( TAHWIILUSYSYAY-I 'AN WAJHIHI )
Artinya : memindahkan sesuatu dari perjalanannya. Sedangkan pengertian Iqlaabmenurut Ishtilah adalah :
جعل حرف مكان حرف اخر مع مراعاة الغنة
( JA'LU HARFIN MAKAANA HARFIN AAKHORO MA'A MUROO-ATIL GUNNATI )
Artinya : menjadikan suatu huruf pada tempat huruf yang lain serta tetap menjaga ghunnah.
huruf Iqlaab hanya ada 1 yaitu : ب ( BA ) jadi lebih jelasnya yang di maksud dengan Iqlaab pada hukum Nun Mati dan Tanwin adalah : ketika Nun Mati dan Tanwin bertemu dengan huruf ب ( BA ) maka keduanya di tukar kepada م ( MIM ) tetapi hanya dalam bentuk suara bukan dalam bentuk tulisan. seperti contoh lafazh :
ينبغي di baca : YAM-BAGHII tidak di baca : YAN-BAGHIIمن بعد di baca : MIM-BA'DI tidak di baca : MIN-BA'DI dll.
4. إخفاء
Pengertian IKHFAA menurut lughoh ( bahasa ) adalah : الستر ( ASSATRU ) artinya :tertutup. Sedangkan pengertian IKHFAA menurut Ishtilah adalah :
عبارة عن النطق بحرف بصفة بين الاظهار والإدغام عارمن التشديد مع بقاءالغنة فى الحرف الأول
( 'IBAAROTUN 'ANINNUTHQI BIHARFIN BISHIFATIN BAYNAL-IZHHAARI WAL-IDGHOOMI 'AARIN MINATTASYDIIDI MA'A BAQOO-IL GHUNNATI FIL-HARFIL-AWWALI )
Artinya : Suatu ibarat dari mengucapkan huruf dengan sifat antara IZHHAAR dan IDGHOOM,yang sepi dari tasydid (tidak bertasydid) serta tetap menjaga ghunnah pada huruf yang awwal. Yang dimaksud dengan huruf yang awwal adalah : huruf yang di ikhfakan yaitu : Nun Mati dan Tanwin.
Adapun huruf IKHFAA jumlahnya ada 15 yang terkumpul pada awal kalimah bait :
ظالما دم طيبا زد في تقى ضع ::صف ذا ثنا كم جاد شخص قد سما
( SHIF DZAA TSANAA KAM ZAADA SYAKHSYUN QOD SAMAA :: DUM THOYYIBAN ZID FII TUQOO DHO' ZHOOLIMAA )
yaitu : ص ذ ث ك ج ش ق س د ط ز ف ت ض ظ ( SHOD, DZAL, TSA, KHAF, JIM, SYIN, QOF, SIN, DAL, THO, ZAY, FA, TA, DHOD, ZHO )
Huruf IKHFA YANG 15 di bagi menjadi 3 bagian yaitu :
a. إخفاء أقرب ( IKHFA-AQROB )
Yaitu ketika NUN MATI dan TANWIN bertemu dengan 3 huruf yaitu : ت ط د ( TA, THO, DAL ) AQROB artinya : paling dekat, dinamakan IKHFA AQROB karena NUN MATI dan TANWIN bertemu dengan huruf yang jarak makhrojnya paling dekat dengan makhroj NUN. yaitu : ت ط د
b. إخفاء أوسط ( IKHFAA-AUSATH )
Yaitu ketika NUN MATI dan TANWIN bertemu dengan 10 huruf yaitu : ث ج ذ ز س ش ص ض ظ ف ( TSA, JIM, DZAL, ZAI, SIN, SYIN, SHOD, DHOD, ZHO, FA ) AUSATH artinya : pertengahan, dinamakan IKHFA AUSATH karena NUN MATI dan TANWIN bertemu dengan huruf yang jarak makhrojnya pertengahan/ tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh dengan makhroj NUN. yaitu huruf huruf yang 10 tadi : ث ج ذ ز س ش ص ض ظ ف
c. إخفاء أبعد ( IKHFA-AB'AD )
Yaitu ketika NUN MATI dan TANWIN bertemu dengan 2 huruf yaitu : ق ك ( QOF, KAF ) AB'AD artinya : paling jauh, dinamakan IKHFA AB'AD karena NUN MATI dan TANWIN bertemu dengan huruf yang jarak makhrojnya paling jauh dari makhroj NUN yaitu huruf قdan ك.
Jelasnya yang dimaksud dengan hukum IKHFA pada NUN MATI dan TANWIN yaitu : apabila NUN MATI dan TANWIN bertemu dengan huruf IKHFA yang 15, baik IKHFA AQROB, AUSATH atau AB'AD maka suara NUN MATI atau TANWIN nya di baca samar( antara IZHHAAR dan IDGHOOM ) dan tetap menjaga GHUNNAH.contoh seperti lafazh :
من قبلك dibaca : MING-QOBLIKA tidak dibaca : MIN-QOBLIKA
من لدنك dibaca : MILLADUNGKA tidak dibaca : MILLADUN-KA dll.
3. HUKUM MIM MATI
MIM MATI ketika bertemu dengan HURUF HIJAA-IYYAH (SELAIN HURUF ALIF)maka mempunyai 3 Hukum yaitu :
1. إخفاء ( IKHFAA )
Yang dinamakan إخفاء شفوي ( IKHFAA SYAFAWI ) yaitu ketika MIM MATI bertemu dengan huruf ب ( BA )، IKHFAA artinya : samar. Sedangkan SYAFAWI artinya : Bibir, hal ini dikarenakan Huruf MIM termasuk Huruf SYAFAWIYYAH ( Huruf yang keluar dari Bibir ) jadi apabila MIM MATI bertemu dengan Huruf ب ( BA )maka suara MIM MATI nya harus dibaca samar antara MIM dan BA, di tahan kira kira dua ketukan dan seraya mengeluarkan suara غنة/dengung dari pangkal hidung. contoh IKHFA SYAFAWI seperti lafazh :
وهم بالآخرة dibaca : WAHUMMBIL-AAKHIROTI
فاحكم بينهم dibaca : FAHKUMMBAINAHUM ترميهم بحجارة dibaca : TARMIIHIMMBIHIJAAROTIN dll.
2. إدغام ( IDGHOOM )
Yang dinamakan إدغام متماثلين صغير ( IDGHOOM MUTAMAATSILAIN SHOGHIIR ) atau disebut juga إدغام ميم ( IDGHOOM MIIMI ) yaitu : ketika MIM MATI bertemu dengan Huruf م (MIM ) yang hidup/berharkat.dinamakan IDGHOOM MUTAMAATSILAIN karena bertemu dua Huruf yang semitsal/sama, baik dalam makhrojnya maupun dalam Shifatnya, dinamakan SHOGHIIR karena Huruf yang pertama nya dalam keadaan mati dan Huruf yang kedua Hidup. sedangkan dinamakan IDGHOOM MIIMI yaitu : karena dalam proses IDGHOOM nya memasukan Huruf MIM kepada Huruf MIM pula.jadi apabila MIM MATI bertemu dengan Huruf MIM yang berharkat, maka suara MIM MATI nya dimasukan kepada MIM yang ada di hadapannya, dan disertai dengan GHUNNAH ( dengung dari pangkal hidung ).
contoh IDGHOOM MUTAMAATSILAIN SHOGHIIR seperi lafazh
لهم مثلا dibaca : LAHUMMMATSALAA
لكم ما dibaca : LAKUMM MAA
عليهم مؤصدة dibaca :'ALAIHIMMMU-SHODATUN
dll.
3. إظهار ( IZHHAAR )
Yang dinamakanإظهار (IZHHAAR SYAFAWI )
yaitu : ketika MIM MATI bertemu dengan Huruf selain Huruf ب ( BA ) dan م ( MIM ) yang mana jumlahnya ada 26 Huruf yaitu :ء ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل ن و ه ي ( HAMZAH-TA-TSA-JIM-HA-KHO-DAL-DZAL-RO-ZAI-SIN-SYIN-SHOD-DHOD-THO-ZHO-'AIN-GHOIN-FA-QOF-KAF-LAM-NUN-WAU-HA-YA )
IZHHAAR artinya : Jelas, sedangkan SYAFAWI artinya : bibir, hal ini dikarena Huruf MIM termasuk Huruf SYAFAWIYYAH (Huruf keluar dari Bibir )jadi ketika MIM MATI bertemu dengan Huruf yang jumlahnya 26 tadi, maka suara MIM MATI nya harus dibaca jelas, tanpa ada GHUNNAH/dengung sedikitpun. apalagi ketika MIM MATI bertemu dengan Huruf و ( WAU ) dan ف ( FA ) maka dalam meng-IZHHAAR kan suara MIM MATI nya harus lebih jelas lagi, hal ini dikarenakan Huruf WAU dan FA sama dengan Huruf MIM yaitu sama sama Huruf SYAFAWIYYAH (Huruf yang keluar dari Bibir ) contoh IZHHAAR SYAFAWI seperi lafazh :
معكم إنما dibaca : MA'AKUM-INNAMAA
ألم تر dibaca : ALAM-TARO
بكم ثم dibaca : BIKUM-TSUMMA
وهم فيها dibaca : WAHUM-FIIHAA
عليهم ولا dibaca : 'ALAIHIM-WALAA dll.
4. HUKUM MAD
a. Pengertian Mad
Menurut bahasa mad artinya “panjang” . Sedangkan menurut istilah ilmu tajwid ialah memanjangkan bacaan menurut aturan-aturan yang tertentu dalam Al-Qur’an.
Huruf mad ada 3 (tiga), yaitu :
o Alif dan huruf sebelumnya berbaris fathah.قَالُوْا
o Wawu mati dan huruf sebelumnya berbaris dhommah.قُوْلُوْا
o Ya mati dan huruf sebelumnya berbaris kasrah.قِيْلاَ
b. MACAM MACAM MAD
1. Mad Asli
Mad asli : Memanjangkan bacaan karena ada huruf mad dan tidak ada sebab yang mengubah keasliannya.Cara Membaca mad asli panjangnya 1 alif atau 2 harakat. Nama lain dari mad asli adalah mad tabi’i. Contohnya قَالُوْا, قِيْلاَ , قُوْلُوْا
2. Mad Far’i
Mad far’i ialah mad yang panjangnya lebih dari pada mad tabi’i dengan adanya beberapa sebab, yaitu bila di hadapannya terdapat huruf hamzah yang berbaris hidup, atau huruf lainnya yang berbaris sukun (mati) atau huruf sesudahnya itu bertasydid.
c. MACAM MACAM MAD FAR'I
Mad far’i terbagi menjadi 13 macam, yaitu :
1. Mad Wajib Muttasil
Mad wajib muttasil yaitu apabila mad asli diikuti oleh huruf hamzah, dalam satu kata. Qadar (Ukuran) madnya dua setengah alif atau lima harakat. Contohnya
مَآءٍمِنْ , خَيْرُالنِّسَآءِ , نَآئِمُوْنَوَهُمْ
2. Mad Ja’iz Munfasil
Ja’iz artinya boleh. Munfasil artinya terpisah.Mad ja’iz munfasil ialah apabila mad asli bertemu dengan huruf hamzah pada dua kata. Huruf mad pada akhir kata yang pertama dan hamzah pada kata kedua yang menyambutnya. Hamzah tersebut berada awal kata yang kedua.
Hukum atau cara membacanya ada tiga macam, yaitu :
o Ketika cepat, yaitu satu alif atau dua harakat.
o Ketika sederhana, yaitu dua alif atau empatharakat.
o Ketika bertajwid betul, yaitu dua setengah alif atau lima harakat
اَمَنُوْاقُوْاأَنْفُسَكُمْيَاأَيُّهَاالَّذِيْنَ
3. Mad Arid Lissukun
Arid artinya baru. Lissukun artinya karena sukun (mati).
Mad Arid lissukun ialah mad asli yang diiringi huruf hidup dalam satu kalimat, tetapi dibaca mati karena di waqafkan.
Hukum atau cara membacanya ada tiga macam,yaitu :
o Tul (panjang) yaitu 3 alif atau 6 harakat.
o Tawassut (sedang) yaitu 2 alif atau 4 harakat.
o Qasar (pendek) yaitu 1 alif atau 2 harakat.
Keterangan :
Bila tidak di waqafkan tetap mad asli atau mad tabi’i.
تَعْلَمُوْنَ , يَنْظُرُوْنَ
4. Mad Layyin atau Mad Lin
Lin artinya lunak.Mad Lin ialah wau mati atau ya mati sesedah huruf berbaris fathah serta diiringi sebuah huruf hidup.
Mad Lin ini terjadi bila dihentikan. Jika tidak dihentikan,Tidak jadi mad lin atu tidak ada mad.Membunyikan wau atau ya ketika matinya seperti itu tidak boleh di keraskan dengan menekan suara padanya, tapi hendaknya dengan dilunakan begitu rupa sesuai dengan namanya yaitu lunak
Hukum atau cara membacanya :
o Boleh 1 alif atau 2 harakat
o Boleh 2 alif atau 4 harakat
o Boleh 3 alif atau 6 harakat
فوْالْخَمِنَ, الْقَوْمِمِنَ, الْعَيْنِرَأْيَ
5. Mad Badal
Badal artinya ganti. Mad badal ialah terhimpunanya huruf mad beserta hamzah dalam satu suku kata.
Hukum atau cara membacanya yaitu :
o 1 alif atau 2 harakat
آَدَمُ , آَمَنُوْا , اِيْمَانًا
6. Mad farq
Farq artinya beda. Mad farq ialah mad badal yang diiringi oleh huruf yang bertasydid. Dinamakan mad farq karena untuk membedakan bahwa hamzah tersebut adalah hamzah untuk bertanya (Apakah).
Hukum atau cara membacanya ialah :
o 3 alif atau 6 harakat
الْبَيْتَالْحَرَامْوَلاَآمِّيْنَ
7. Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi/Kalimi
Lazim artinya harus. Mukhaffaf artinya diringankan. Kilmi artinya kata. Jadi, mad lazim mukhaffaf kalimi ialah adanya huruf mad yang diiringi atau disambut oleh huruf mati.
Hukum atau cara membacanya ialah :
o 3 alif atau 6 harakat.
آلآنَ
8. Mad Lazim Musaqqal Kilmi
Musaqqal artinya diberatkan. Mad lazim musaqqal kalimi ialah apabila ada mad tabi’i bertemu dengan huruf bertasydid dalam satu kata.
Hukum atau Cara membacanya ialah :
o 3 alif atau 6 harakat.
وَلاَالضَّآلِّيْنَ , اَلصَّآخَّهْ , اَلطَّآمَّهْ
9.Mad Lazim Mukhaffaf Harfi
Mad Lazim mukhaffaf harfi ialah mad (panjang) dengan satu alif atau dua harakat ketika membaca huruf Ha, Ya, Tho, Hamzah, Ra. Yang terdapat pada awal surah-surah Al-Qur’an tertentu.
ح : حم Dibaca : HÄMÏM
ي : يس Dibaca : YÄSÏN
ط : طه Dibaca : THÖHÄ
ه : طه Dibaca : THÖHÄ
ر : الر Dibaca : ALIF LÄMRÖ
10. Mad Lazim Musaqqal Harfi
Mad lazim musaqqal harfi ialah mad (panjang) dengan tiga atau enam harakat.Cara membaca mad lazim musaqqal harfi, yaitu membaca huruf yang diberi tanda tiga alif atau enam harakat.Kemudian apabila ada tanda syaddah, maka membaca mad lazim musaqqal harfi harus di idghomkan kepada huruf yang berada dihadapanya.
Disini yang di idghomkan ialah huruf lam kepada mim dan huruf sin kepada mim.
Contoh : .الم
11. Mad Silah
Silah artinya bergabung . Mad silah ialah mad yang berlaku pada ha dhamir (kata ganti). Khususnya pada hu dan hi yang artinya “dia” . Letaknya selalu di akhir kalimat.
Mad silah terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
o Mad silah qasirah
Artinya mad silah yang pendek. Yang di maksud adalah mad yang terjadi sesudah bersambungnya “ha dhamir” dengan huruf hidup.
Hukum atau cara membacanya ialah :1 alif dan 2 harakat
كَانَاِنَّهُ, مَافىِالسَّمَوَاتِوَلَهُ
o Mad silah tawilah
Artinya mad silah yang panjang.Yang dimakasud adalah mad yang terjadi jika “ha dhamir” terdapat huruf Hamzah yang hidup.
Hukum atau cara membacanya ialah : 2 sampai 5 harakat.
اِلاَّبِإِذْنِهِعِنْدَهُ ,اِلاَّبِمَاشَآءَ
12. Mad Iwad
Iwad artinya ganti.Mad iwad ialah apabila Fathatain pada bacaan waqaf (bacaan berhenti) di akhir kalimat.
Hukum atau cara membacanya adalah 1 alif atau 2 harakat. Kecuali ta marbutah yang berbaris fathatain, bila dihentikan tidak jadi mad iwad, akan tetapi menjadi “HA”.لِبَاسَا , عِوَاجَا
13. Mad Tamkin
Tamkin artinya penetapan. Mad tamkin ialah mad yang terdiri dari 2 huruf “ya” yang bertemu dalam satu kalimat, sedangkan yang pertama berbaris kasrah dan bertasydid , dan yang kedua mati(sukun).
عِتِيِّيْنَ , عِلِيِّيْنَ ,حُيِّيْتُمْ ,نَبِيِّيْنَ
5. HUKUM BACAAN LAM
1. Lam Ta’rif
Alif dan lam ( ال ) yang selalu di hubungkan dengan perkataan-perkataan nama benda dalam bahasa Arab yang di sebut Lam Ta’rif. Alif Lam yang masuk pada kata benda, merupakan tambahan dari bentuk dasarnya, baik baik kata benda tersebut berdiri sendiri tanpa alif dan lam, seperti kata ataupun tidak bisa berdiri sendiri seperti kata . Penambahan alif dan lam pada adalah wajib karena kedua huruf ini tidak bisa dipisahkan dari kata benda tersebut. Bentuk seperti ini hukum bacaannya wajib idgham, jika terdapat setelahnya lam, seperti dan wajib izhar jika terdapat setelahnya ya, seperti atau hamzah seperti .
1. Apabila ada lam ta’rif ( ال ) bertemu atau dihubungkan dengan huruf 14 hijaiyah, yaitu :
ا ب غ ح ج ك و خ ف ع ق ي م ه
Maka hukum bacaannya di sebut :
IDH-HAR QOMARIYAH (الْقَمَرِيَّةِإِظْهَارُ )
Cara membacanya : harus terangHuruf 14 hijaiyah itu telah berkumpul dalam kalimat ini :
عَقِيْمَهُ خَفْ وَ حَجَّكَ اَبْغِ
Huruf 14 hijaiyah itu dinamakan huruf Qomariyah. Qomar yang artinya bulan dan Qomariyah yang berarti sebangsa bulan.
2. Apabila ada Lam ta’rif ( ال ) bertemu dengan salah satu huruf 14 hijaiyah yakni semua huruf Qomariyah.
ط ث ص ر ت ض ذ ن د س ظ ز ش ل
Maka hukum bacaannya disebut :
IDGHAM SYAMSIYAH (الشَّمْسِيَّةِ إِدْغَامُ)
Cara membacanya : harus dimasukkan atau di idghamkan ke dalam salah satu huruf 14 hijaiyah tersebut.Huruf 14 hijaiyah itu dinamakan huruf Syamsiyah. Syam yang artinya matahari dan Syasiyah yang berarti sebangsa matahari.
A. Idhar Qomariyah (إِظْهَارُ الْقَمَرِيَّةِ )
Idzhar Qomariyah yaitu apabila ada Lam Ta’rif yang bertemu dengan salah satu huruf yang ada dalam kalimat : { عَقِيْمَهُ خَفْ وَ حَجَّكَ اَبْغِ }
Contoh Idhar Qomariyah :
لْقُرْآنُا الْفَتَّاحُ اَلْقَمَرُ
Hukum Lam Qamariyah adalah idhar, sebab jarak antara makhrajnya dan makhraj huruf-huruf Qamariyah tersebut berjauhan.
Idzhar Qomariyah :
1. Pada alif lam Qomariyah terdapat tanda sukun / mati
2. Huruf لْاَ pada Al-Qomariyah dibaca dengan jelas
3. Didepan Huruf اَلْ terdapat huruf Al-Qomariyah
4. Hurufnya ada 14 yaitu ا ب غ ح ج ك و خ ف ع ق ي م ه
Qomar : Bulan Qomariyah : sebangsa Bulan. Karena Lam Ta’rif di umpamakan bintang, dan huruf itu di umpamakan bulan. Bintang itu tetap terang kelihatannya meskipun ada atau bertemu dengan bulan. Karena itu pula, maka Lam Ta’rif tadi, ketika bertemu dengan huruf qomariyah harus dibaca terang.
B. Idgham Syamsiyah الشَّمْسِيَّةِ( إِدْغَامُ )
Idgham Syamsiyah yaitu apabila ada Lam Ta’rif yang bertemu dengan salah satu huruf yang ada dalam 14 huruf hijaiyah selain huruf Qomariyah, yaitu :
ط ث ص ر ت ض ذ ن د س ظ ز ش ل
Cara membacanya adalah dengan memasukkan huruf lam tersebut ke huruf sesudahnya sehingga yang terbaca hanyalah huruf sesudahnya dengan memakai Tasydid.
Contoh :اَلدِّيْنُ اَلسَّلاَمُ اَلشَّمْسُ
Cara membaca Syamsiyah adalah dengan memasukkan لْاَ atau mengidghamkan (lam sukun) ke huruf-huruf syamsiyah sehingga bacaan Lam sukunnya hilang dan lebur ke dalam huruf syamsiyah yang mengikutinya. Karena membacanya dengan diidghamkan, maka hukum bacaan لْاَ Syamsiyah sering juga disebut dengan Idgham Syamsiyah .
Hukum Lam Syamsiyah adalah idgham, sebab makhraj kedua Lam-nya sama, sedangkan jarak antara makhraj Lam Syamsiyah dengan makhraj huruf-huruf Syamsiyah lainnya berdekatan.
Idgham Syamsiyah :
1 Pada Alif Lam Syamsiyah terdapat tanda tasydid
2. Huruf اَلْ pada Alif lam Syamsiyah tidak dibaca اَلْ melainkan melebur kedalam pada huruf didepanya
3. Didepan Huruf اَلْ terdapat huruf syamsiah
4. Hurufnya ada 14 yaituط ث ص ر ت ض ذ ن د س ظ ز ش ل
Syam : matahari Syamsiyah : sebangsa matahari. Bintang itu apabila bertemu dengan matahari menjadi tidak kelihatan. Demikian pula Lam Ta’rif apabila bertemu dengan huruf Syamsiyah menjadi tidak terbaca pula meskipun tulisannya masih ada. Dan kemudian di tasydidkan atau di madukkan ke dalam huruf Syamsiyah.
2. Lam Jalalah
Lam Jalalah adalah huruf Lam yang ada dalam lafal ALLAH ( اللهُ ). Ada dua macam cara membacanya, yaitu :
a. Tafkhim
Tafkhim artinya tebal atau berat. Maksudnya adalah membaca huruf Lam dengan bunyi tebal atau berat, seperti bunyi antara “LAH dan LOH”. Bunyi “Tafkhim“ itu terjadi apabila sebelum huruf Lam Jalalah ada harakat fathah (a) atau dhammah (u). Contoh : اللهِ نَصْرُ - اللهُ وَعَدَ - اللهُ يُرِيْدُ - اللهُ خَلَقَ
b. Tarqiq
Tarqiq artinya tipis atau ringan. Maksudnya adalah membaca huruf Lam dengan bunyi tipis atau ringan, seperti bunyi “LAH”. Bunyi “Tarqiq” itu terjadi apabila sebelum huruf Lam Jalalah ada harakat kasrah (i).
Contoh : اللهِ مَرْضَاتِ - اللهِ سَبِيْلِ فِيْ