Ka’bah merupakan kiblat shalat bagi seluruh umat muslim di dunia. Namun meski begitu, sangat sedikit dari kita yang mengetahui fakta tentang keajaiban Ka’bah ini.
Keajaiban Ka'bah Dalam Al-Quran dan Sains
Ka’bah berada di Makkah, Makkah sebagai Pusat Bumi
Ka’bah Makkah sebagai Pusat Bumi

وَكَذَٰلِكَ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ قُرۡءَانًا عَرَبِيّٗا لِّتُنذِرَ أُمَّ ٱلۡقُرَىٰ وَمَنۡ حَوۡلَهَا وَتُنذِرَ يَوۡمَ ٱلۡجَمۡعِ لَا رَيۡبَ فِيهِۚ فَرِيقٞ فِي ٱلۡجَنَّةِ وَفَرِيقٞ فِي ٱلسَّعِيرِ ٧
Artiya  : Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Quran dalam bahasa Arab, supaya kamu memberi peringatan kepada ummul Qura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga, dan segolongan masuk Jahannam. (asy-Syura: 7)
Kata ‘Ummul Qura’ berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya menunjukkan Makkah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan yang lain hanyalah berada di sekelilingnya. Lebih dari itu, kata ummu (ibu) mempunyai arti yang penting di dalam kultur Islam.

Sebagaimana seorang ibu adalah sumber dari keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber dari semua negeri lain, sebagaimana dijelaskan pada awal kajian ini. Selain itu, kata ‘ibu’ memberi Makkah keunggulan di atas semua kota lain.

The Egyptian Scholar of the Sun and Space Reserch Center yang berpusat di Kairo mempublikasikan hasil penelitian Prof Hussain Kamel yang menemukan sebuah fakta bahwa Makkah adalah pusat bumi. Dalam penelitiannya, ia menyimpulkan kedudukan Makkah betul-betul berada di tengah-tengah dataran bumi.

Awal penelitiannya hanya untuk mengetahui arah kiblat di kota-kota besar dunia dengan menggunakan perkiraan matematika dan kaidah yang disebut “spherical triangle” ia mulai menggambar suatu lingkaran dengan Makkah sebuah titik pusatnya, dan garis luar lingkaran adalah benua-benuanya. Dia dibantu dengan topografi tahun 90-an yang telah menjadi teori yang mapan bahwa secara ilmiah lempengan-lempengan bumi terbentuk selama usia geologi yang panjang, bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab.

Lempengan-lempengan itu secara terus-menerus memusat ke arah Makkah. Berdasarkan hasil penelitian ini, Arab Saudi meresponsnya dengan memulai proyek besar untuk mengganti rujukan waktu dunia dari GMT (Greenwich Mean Time) menjadi Makkah Mukarromah Time ( MMT). Dengan demikian, Kota Makkah bukan hanya sekadar arah kiblat, tetapi juga sebagai pusat koordinasi hitungan waktu. Jika waktu MMT ini diterapkan, akan memudahkan bagi setiap Muslim untuk mengetahui waktu shalat. Ada banyak argumentasi ilmiah untuk membuktikan bahwa Makkah merupakan wilayah nol bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan ia tidak melewati Greenwich di Inggris. GMT dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri di dunia berada di bawah jajahan Inggris. Jika waktu Makkah yang diterapkan, maka mudah bagi setiap orang untuk mengetahui waktu shalat.

Fakta-fakta tentang Keajaiban Ka’bah
1. Planet bumi mengeluarkan semacam radiasi
Ka’bah mengeluarkan semacam radiasi
yang kemudian diketahui sebagai medan magnet. Penemuan ini sempat mengguncang National Aeronautics and Space Administration (NASA), badan antariksa Amerika Serikat, dan temuan ini sempat dipublikasikan melalui internet. Namun entah mengapa, setelah 21 hari tayang, website yang mempublikasikan temuan itu hilang dari dunia maya.

Namun demikian, keberadaan radiasi itu tetap diteliti, dan akhirnya diketahui kalau radiasi tersebut berpusat di kota Makkah, tempat di mana Ka’bah berada. Yang lebih mengejutkan, radiasi tersebut ternyata bersifat infinite (tidak berujung). Hal ini terbuktikan ketika para astronot mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih tetap terlihat. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.

2. Zero Magnetism Area [Ka'bah]
Zero Magnetism Area [Ka'bah]
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila seseorang mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.

Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Makkah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu, ketika mengelilingi Ka’ah, maka seakan-akan fisik para jamaah haji seperti di-charge ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.

3. Tekanan Gravitasi Tinggi pada Sekitaran Ka'bah
Tekanan Gravitasi Tinggi pada Sekitaran Ka'bah
Ka’bah dan sekitarnya merupakan sebuah area dengan gaya gravitasi yang tinggi. Ini menyebabkan satelit, frekuensi radio ataupun peralatan teknologi lainnya tidak dapat mengetahui isi di dalam Ka’bah. Selain itu, tekanan gravitasi tinggi juga menyebabkan kadar garam dan aliran sungai bawah tanah tinggi. Inilah yang menyebabkan salat di Masjidil Haram tidak akan terasa panas meskipun tanpa atap di atasnya.

Tekanan gravitasi yang tinggi memberikan kesan langsung kepada sistem imun tubuh untuk bertindak sebagai pertahanan dari segala macam penyakit.

4. Ka'bah Tempat ibadah tertua
Ka'bah Tempat ibadah tertua
Pembangunan Ka’bah telah dilakukan sejak zaman Nabi Ibrahim AS.
Ketika orang - orang Yahudi mengatakan bahwa rumah yang pertama kali di bangun di bumi ini adalah Baitul Maqdis, turunlah ayat al Qur’an menentangnya. Kalau ada orang yang menentang kebenaran, maka al Qur’an segera meluruskannya agar manusia terutama orang Mu’min jangan sampai terpengaruh oleh paham - paham sesat itu. Dan al Qur’an sudah mempersiapkan dalil - dalil yang lengkap untuk melawan orang - orang yang berfaham sesat bagaimanapun tinggi ilmunya. Hujjah - hujjah itu sudah sempurna di turunkan sebelum Rasulullah Saw di wafatkan.
Firman Allah pada surat Ali Imron ayat 96:
إِنَّ أَوَّلَ بَيۡتٖ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكٗا وَهُدٗى لِّلۡعَٰلَمِينَ ٩٦

Artinya :
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.

Imam Ibnu Jarir meriwayatkan hadits yang datangnya melalui Sayyidina Ibnu Abbas ra, sabda Nabi Saw:
كَانَتِ الْكَعْبَةُ خُشْعَةً عَلَى الْمَاءِ فَدُحِيَتْ مِنْهَا اْلاَرْضُ
Artinya:
Adalah Ka’bah dahulu tertutup oleh air, dari sanalah bumi ini di bentangkan.

Imam Baihaqi meriwayatkan sabda Nabi Saw melalui Imam Mujahid:
اِنَّ الْحَرَمَ حَرَمٌ مَنَاءٌ مِنَ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَاْلاَرَضِيْنَ السَّبْعِ
Artinya:
Sesungguhnya al Masjidil Harom adalah tempat suci, berhadapan dari langit yang tujuh dan bumi yang tujuh.
Ka’bah yang suci lagi teramat mulia, dibangun pertama kali oleh Malaikat sebelum Nabi Adam turun ke dunia. Tetapi bangunan itu setelah berusia sekian ratus tahun, pecah temboknya oleh hantaman banjir yang turun dari lereng gunng di kiri kanannya. Maka kedua kalinya  di bangun oleh Nabi Adam as. Ketika bangunan yang kedua ini roboh, maka di bangunlah ketiga kalinya oleh Nabi Syits as. Bangunan yang ketiga inilah yang di landa banjir pada zaman Nabi Nuh as.
Sejak waktu itu tempat itu kosong. Kesanalah Nabi Ibrahim di perintah oleh Allah membawa permaisuri beliau Siti Hajar bersama putranya Nabi Ismail. Nabi Ibrahim meninggalkan  Siti Hajar bersama putranya. Dari balik gunung beliau munajat memuji dan memanjatkan berdoa kepada Allah, sebagaimana di terangkan oleh  ayat 37 surat Ibrahim:
رَّبَّنَآ إِنِّيٓ أَسۡكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيۡرِ ذِي زَرۡعٍ عِندَ بَيۡتِكَ ٱلۡمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ فَٱجۡعَلۡ أَفۡ‍ِٔدَةٗ مِّنَ ٱلنَّاسِ تَهۡوِيٓ إِلَيۡهِمۡ وَٱرۡزُقۡهُم مِّنَ ٱلثَّمَرَٰتِ لَعَلَّهُمۡ يَشۡكُرُونَ ٣٧  
Artinya :
Ya Tuhan Kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Tuhan Kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.

5. Ka’bah memancarkan energi positif
Ka’bah memancarkan energi positif
Ka’bah dijadikan sebagai kiblat oleh orang yang salat di seluruh dunia, karena orang salat di seluruh dunia memancarkan energi positif apalagi semua berkiblat kepada Ka’bah. Jadi dapat Anda bayangkan energi positif yang terpusat di Ka’bah, dan juga menjadi pusat gerakan salat sepanjang waktu karena diketahui waktu salat mengikuti pergerakan matahari. Itu artinya, setiap waktu sesuai gerakan matahari selalu ada orang yang sedang salat. Jika sekarang seseorang di sini melakukan salat Dhuhur, demikian pula wilayah yang lebih barat akan memasuki waktu Dhuhur dan seterusnya atau dalam waktu yang bersamaan orang Indonesia salat Dhuhur orang yang lebih timur melakukan salat Ashar demikian seterusnya.

Memandang Ka’bah dengan ikhlas akan mendatangkan ketenangan jiwa. Aturan untuk tidak mengenakan topi atau kepala saat beribadah haji juga memiliki banyak manfaat. Rambut yang ada di tubuh manusia dapat berfungsi sebagai antena untuk menerima energi postif yang dipancarkan Ka’bah.

Air Zam-Zam 

Sewaktu bekal Siti Hajar sudah habis, Nabi Ismail tidak dapat menyusu. Ketika keadaan beliau sudah cukup parah, diperintahlah Malaikat Jibril menghentakkan kakinya di dekat kaki Nabi Ismail yang sedang tidur. Maka memancarlah air dengan derasnya. Itulah yang terkenal dengan nama Air Zam - Zam.
Sampai Nabi Ismail dewasa, akhirnya Nabi Ibrahim di perintah oleh Allah membangun Ka’bah untuk ke empat kalinya di bantu oleh putranya Nabi Ismail as. Adapun air Zam - Zam,   itu sumbernya datang dari tiga arah. Dari arah Hajar Aswad, dari arah jabal Shofa dan dari arah jabal Marwah. Sumur Zam - Zam diperkirakan berhubungan dengan  sumur mulia di Iliya  Baitul Maqdis namanya sumur Salwan. Pada setiap malam nishfu Sya’ban air sumur Zam - Zam berlimpah ruah tetapi konon air sumur Salwan yang berkurang.
Di perkirakan bahwa air Zam - Zam berasal dari air sumber yang sangat jauh, karena kandungannya jauh lebih lengkap di bandingkan dengan air sumur - sumur lain yang ada di Makkah. Air sumur lain yang ada di Makkah, mudah di bekukan, tetapi air sumur Zam - Zam, sulit sekali di bekukan, kecuali sesudah di suling sampai seribu kali.
Setiap liter air Zam - Zam mengandung, 3.000 mili gram unsur dan senyawa kimia yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh kita. Tetapi air sumur yang lain di Makkah hanya mengandung 260 miligram saja. Perbedaan  kandungan ini sangat jauh, menandakan bahwa air Zam - Zam bukan sembarangan air, tetapi jauh lebih mulia di bandingkan dengan air - air yang lain di dunia ini. Kalau air Zam - Zam kandungannya sangat sempurna, apalagi air mu’jizat Nabi yang keluar dari sela - sela jari beliau. Cuma saja air itu hanya dapat di nikmati oleh para sahabat- sahabat Nabi saja. Tidak ada yang tersisa untuk ummat sesudah beliau. Itulah air yang termulia, sedangkan air Zam - Zam adalah air yang nomor dua.
Unsur - unsur kimia yang yang terkandung dalam air Zam - Zam, sebagiannya  tergolong ion - ion positif sedangkan yang sebagian lagi tergolong ion - ion negatif. Kelompok ion - ion positif dalam setiap liter air Zam - Zam,  adalah : sodium 250 mg, kalsium 200 mg, potassium 120 mg, magnesium 50 mg.
Yang masuk kelompok ion negatif adalah : sulphur 372 mg, bikarbonat 366 mg, nitrat 273 mg, fosfat 0, 25 mg, amonia 6 mg. Yang mana semua unsur - unsur ini sangat di butuhkan oleh sel - sel tubuh manusia. Air mineral layak minum sangat berguna untuk menyembuhkan asam lambung, gangguan pencernaan dan jantung koroner. Sedangkan air mineral tidak layak minum dapat menyembuhkan penyakit kulit, rematik, nyeri otot, dan sakit persendian.

Reference: buku Shadaqallahu Warasuluh karya TGH.L.Ibrahim M.Thoyyib
http://siarislam.blogspot.co.id/2014/10/fakta-terungkapnya-kabah-dalam-alquran-dan-sains.html

 
Top