Kebangkitan Islam di Amerika
REPUBLIKA.CO.ID - Pria keturunan Yahudi Amerika, Richard Leiman menemukan kedamaian saat mempraktikkan ajaran agama Islam. Sedari kecil, pria yang berprofesi sebagai progammer komputer ini memang tertarik dengan segala sesuatu yang berbau Timur Tengah, mulai dari musik hingga pembacaan ayat-ayat Alquran melalui siaran radio.
Seiring bertambahnya usia, Richard masih melakukan kebiasaannya mendengarkan radio. Kali ini Richard lebih senang memutar program  ceramah singkat pimpinan agama dari berbagai macam keyakinan.
Ceramah dari ulama Islam menjadi favorit Richard. "Setiap kali perwakilan dari Muslim yang berbicara, saya ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang Islam," kata Richard dikutip Arab News, Ahad (27/12).
Kesan pertama yang ditangkap oleh Richard tentang Islam adalah mereka yang memeluk dan mempraktikkan Islam pastilah merasa senang dan damai. "Saya tidak percaya Muslim yang mencintai Tuhannya membuat mereka bertindak seperti teroris yang yang digambarkan oleh media," tambah Richard. Keyakinannya terhadap Islam ditambah lagi adanya kesamaan dengan Yahudi, yaitu menyembah Tuhan yang satu.
Pertemuannya dengan Islam dimulai sejak Richard memiliki seorang rekan kerja yang beragama Islam, Anis Karim. Tanpa ragu, Richard meminta kepada teman Muslimnya tersebut apakah ia bisa memiliki salinan Alquran.
Richard terkejut karena ia tidak butuh lama bisa mendapatkan terjemahan Alquran dari Anis. Anis juga memberitahu Richard bagaimana adab membaca Alquran, yaitu dimulai dengan menyucikan diri. Keesokan harinya, setelah mandi Richard mulai membaca Alquran.
Semakin jauh ia membaca, Richard semakin ingin tahu dan mencintai Alquran yang dibacanya. Pada saat itu juga, Richard meyakinkan dirinya bahwa Islam adalah agama yang benar. "Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi setelah membaca kitab yang paling suci di dunia," kata Richard.
 
Top